Senin, 16 Februari 2009

Sambungan..

Sangkan-paran itu ilmu yang menerangkan asalnya ketika belum lahir itu darimana,dan mau kemana akhirnya setelah lahir,jadi kalau tidak menyimpang iya sama dengan KASAMPURNAN itu tadi.ILMU TUA itu maksutnya juga bab kesempurnaan pati.Sebab orang tua itu umumnya udah dekat dengan kematian,makanya selagi masih ada waktu belajar kawruh pati,jadi nanti matinya biar tidak kesasar-sasar.Nah itu tadi ringkasan tentang pertanyaanmu tadi,menurut pemikiranku.TANYA:iya mas,ringkasan2 ini aku sudah trima,sekarang aku mau minta keterangan perkara yang baku sesuai urutan yang dikatakan mas yaitu aku minta dijelaskan bab GUSTI ALLAH.ada yang punya pendapat,sebenarnya GUSTI ALLAH itu cuma asma anggap2an atau sebut2an saja,sesungguhnya tidak ada,dicari didalam alam mana saja,tidak bakal ketemu,pendapat begitu itu kalau menurut mas bagaimana?.JAWAB:tunggu dulu,soalnya itu harus dipisah2kan biar jangan campur aduk supaya tidak kacau.Bab kata ALLAH itu memang bener cuma nama atau asma yang diciptakan oleh manusia.Disebabkan manusia menciptakan nama itu menurut bahasa dan kepercayaannya masing2.Yang membuat kata ALLAH itu orang arab,artinya YANG DISEMBAH.Kalau orang jawa memberi sebutan PANGERAN,artinya YANG DIHAMBAI,kalau bahasa indonesia disebut TUHAN artinya:tuan atau de heer yaitu majikan.Jadi jangan kamu kira kalau ALLAH itu nama eigennaam,seperti nama si suta,naya dll itu bukan,cara penulisannya saja memakai huruf besar atau hoofdletter malah ditambah kata GUSTI itu cuma tata krama aja.Jadi kalau penggangapmu cuma asma sebut2an saja itu tidak salah.Akan tetapi tambahanmu yang bunyinya sebenarnya tidak ada itu tidak benar,sebab segala sesuatu yang diberi nama,tidak perduli itu nama sebut2an atau nama eigennaam,yang disebut itu pasti ada.Oleh karena kata ALLAH itu yang memciptakan manusia,begitu juga kata-kata yang lain2nya,makanya ada suatu wejangan yang bunyinya begini:manusia itu jadi dengan sendirinya,sebelum Allah,Malaikat,Bumi,Langit:ada.Hal ini tetap kata2 yang ngawur tidak perlu dirasakan atau dipikirkan.Bab ada atau tidak ada itu,selain tidak tergantung namanya itu nama sebut2an atau nama eigennaam,juga tidak tergantung ketemu atau tidak ketemu dalam mencarinya.Contohnya dari yang kasar sampai yang alus itu begini:baksil itu jelas kalau ada kan?Tapi bisanya kita yakin ada,kalau kita lihat dengan sarana miskroscoop,atoom itu juga ada kan?Tetapi lebih halus dibandingkan dengan baksil.Makanya untuk menyakinkan ada,tidak dengan sarana miskroskop,yaitu memakai sarana alat lainnya yang bisa memisahkan siatoom dari barang yang ada atoomnya.Warna merah itu jelas ada kan?Tapi dilihat memakai sarana miskroskop,atau dipisahin dengan cara apapun juga tidak akan bisa,kecuali cuma bisa ketemu dengan barang yang memiliki warna merah seperti halnya bunga mawar merah.Rasa pedas itu ada kan?Tapi juga tidak bisa dinyatakan dengan memakai miskroscoop atau alat pemisah,bolak balik kita cuma bisa ketemu dengan barang yang memiliki rasa pedas,yaitu cabe rawit.Hari minggu itu ada kan?Tapi bagaimana bisanya kita ketemu dengan siminggu tadi,yang lebih halus dibandingkan warna merah atau rasa pedes?Yakin kita ketemu dengan siminggu,tentunya tidak seperti pertemuanmu dengan aku gini,ketemu berhadap2an begini.Misalnya melihat kantor2 tutup,sekolah2an libur,mendadak teringat kemarin sore banyak orang pada begadang..Kan trus kita bisa menetapkan kalau waktu ini minggu beneran.Dan bila bab Gusti Allah itu tadi,kalau menurut pemikiranku,aku yakin yang seyakin-yakinnya,Gusti Allah itu Ada.Itu tidak cuma karena ketarik dari meniru2 disebabkan mendengar kata dzat wajibu'l wudjuud/dzat yang wajib adanya itu tidak. Iya seperti yakinku bab hari minggu tadi.Aku dan kamu tidak bisa diskusi seperti ini,pokoknya orang itu tidak bisa berbuat apa2,seandainya dzat yang wajib adanya itu tidak ada.Makanya tidak percuma kaum muslimin tiap akan memulai sesuatu pekerjaan apapun jua pasti mengucap BISMILLAH atau BISMILLAHI'RRAHMANI'RRAHIEM/atas nama Allah yang Maha pemurah dan Maha asih.Sayangnya kebanyakan orang mengucapkan tadi cuma terbawa oleh kebiasaan aja,tidak masuk kedalam hati sanubari.Begitu juga tidak percuma lapal yang berbunyi:laachaula wa laaquwwata illaa billah atau tidak ada daya kekuatan apa2 kecuali dengan pertolongan Allah.Sayangnya juga banyak orang yang buta bahasa arab,lapal tadi menyebutnya menjadi wala-wala kuwatta jadi salah akan artinya.TANYA:maaf mas,tadi mas berkata orang tidak bisa bertindak apa2,kalau misalnya Allah tidak ada,itu jelasnya bagaimana?Dan apa ada ajaran lainnya lagi yang membuat mas sangat yakin seyakin2nya bab adanya Gusti Allah itu?.JAWAB:bener,kejar aja jangan segan2 kalau hatimu belum puas betul!Tentunya siapa saja juga yakinkan?Kalau dirinya itu tidak bisa bertindak apa2,kecuali dengan pertolongan Allah?Tandanya dirinya tidak bisa mempergunakan sebagaian badanya,yang diaku miliknya,menurut sesukanya,misalnya tidak bisa mengunakan matanya secara gantian,yang satu tidur satunya terjaga,tidak bisa mempertahankan umurnya walaupun cuma semenit saja,bila saatnya sudah sampai waktunya meninggal dunia.Didalam masih hidup ini mendadak memiliki sifat apes dan lupa.Itu keadaan yang ada dibadan kita.Sekarang coba kamu pikir keadaan alam jagat raya ini,seperti:siapa yang menciptakan bulan dan matahari serta yang mengatur jalannya menjadi tetap dan tidak berubah.Yang hal itu tidak bisa dipengaruhi oleh manusia?Siapa yang menciptakan bumi,lautan,gunung,dan segala isinya ini?Siapa yang membuat hujan dan tanaman yang menjadi sumber pangan machluq

Lanjutan

TANYA:iya mas aku sudah mengerti,tapi pertanyaanku yang minta penjelasan bab belajar yang ada bahayanya dengan yang tidak ada bahayanya tadi mas belum kasih jawaban.Itu bagaimana jelasnya?Begitu juga yang dikatakan jadi penghalang besar,minta dijelaskan sekalian.JAWAB:oo,iku ibaratnya begini;orang yang berhenti disyari'at saja,artinya tanpa ilmu sama sekali didalam bab tarekat yang jelas,itu sama dengan orang yang tidak pernah bepergian jauh,mengumpulkan bekal untuk digunakan bepergian jauh,seandainya pergi Haji ke Mekkah,kalau ya benar2,selain bekal yang berupa uang,ga boleh tidak,harus berbekal ilmu bab tata cara orang naik haji sesampainya dinegri Mekkah nanti dan lain2nya bukankah begitu?Seandainya orang tadi tetap tidak mendapatkan ilmu tentang tata cara naik haji,ya tentunya tidak jadi bisa pergi,cuma terhenti didalam rumah sajakan?Tapi walaupun begitu kan ga ada bahayanya sama sekali,malah sudah berhasil bisa menggumpulkan harta benda yang banyak akan kegunaannya itu,maksutnya amal shalih;perbuatan yang baik dan terpuji,kecuali kalau trus mendapatkan ilham.Itu tidak termasuk yang ibarat.Dan yang belajar makrifat atau ilmu kesempurnaan didalam pati,kalau kurang jelas didalam penerangan.Itu sama dengan orang naik haji,sudah ada didalam kendaraan misalnya didalam pesawat terbang tetapi tidak mempunyai pasport,dan tidak tau mau kemana arah pesawat terbang yang dinaikinya serta tak mengerti mekkah itu ada dimana,dan orang2 ini ada yang mempunyai bekal dan ada yang tidak samasekali,apakah hal seperti ini bukan termasuk bahaya besar?Dan golongan inilah yang biasanya menjelek2kan orang yang menjalankan syari'at,kebalikannya trus dicap klenik oleh para ahli syari'at.Orang yang menetapi hukum,menjalani perintah dan menjauhi larangan ko terus dijelek2kan,itu kan keterlaluan yang mengolok-olok,seharusnya dia tidak menjalani syari'at ya dia tidak bisa mengolok-olok orang yang menjalani syari'at.Makanya kalau kamu menggapai makrifat,sebaiknya juga jalanilah syari'at,agama yang kamu cocoki.Itu menjadi pondasi dan supaya gampang dalam menggapainya,sesuai dengan drajat martabatmu,kalau tidak mau menjalani ya itu terserah kamu aja,tetapi jangan menyepelekan orang yang menjalankan syariat,kebalikannya,seumpama kamu bersungguh2 dalam menggapai makrifat.Kamu ga usah khawatir didakwa klenik.Seumpama makrifat itu klenik,ya sudah tentu tidak ada yang disebut mu'min chas,tidak ada yang namanya wali,dan tidak perlu para failasuf mengarang kitab2 falsafah serta para shufi mengarang kitab2 tashawwuf..Dan yang perhatiannya cuma kepada yang gaib2 itu:a.Kalau orang tadi sudah mendapatkan penerangan yang jelas,dan sudah menginjak tataran hakekat,sama seperti orang naik haji,terlena menonton ramenya kota jakarta.b.Kalau orang tadi belum memperoleh penerangan yang jelas.Serta belum menginjak tataran apa2,sama seperti orang bepergian yang niatnya cuma pengin menonton atau rekreasi melihat2 keindahan tempat lain,namun tidak tau yang dimaksut indah itu apa dan tak tau dirinya ada ditempat mana?Bab pergi haji sudah tidak kepikir lagi samasekali atau cuma dipikir sambil lalu aja.Sudah2 cukup sekarang.Kelihatanya kamu sudah menyiapkan suatu pertanyaan yang bagus.Coba mau tanya bab apa?TANYA:ini masih termasuk minta penjelasan dulu supaya genap pengertianku mas,mas tadi berkata kawruh kasunyatan atau kajiwan atau lain2nya,semua itu memang sama saja,apa ya beda2,kalau lain sebutnya dan bahasanya itu pastinya kan lain juga bentuk isi dan artinya?Walaupun bedannya cuma sedikit,apa tidak begitu?.JAWAB:yah kalau mau membicarakan kasunyatan dengan mencari arti bahasa yang benar2 tepat,ya itu agak sulit,sebab bahasa2 yang dipergunakan didalam ajaran kasunyatan itu kebanyakan bahasa arab atau sanskrit,yang sudah berubah dari arti bahasa yang sebenarnya.Makanya bila kamu ingin paham salah satu ajaran itu,kamu rasakan artinya atau maksutnya aja.Begitu juga bab nama2nya kawruh yang kamu tanyakan itu,sebenarnya tidak cuma sedikit saja bedanya ada yang beda artinya banyak sekali,namun umumnya dirajud saja,dianggap sama.KASUNYATAN Bahasa jawa,itu biasanya artinya cuma sampai ditataran hakekat saja,sebab asal dari suku kata NYATA yang berarti HAQ,namun kasunyatan yang berasal dari bahasa sanskrit SUNYATA/bab SUNYA,KOSONG,itu berarti sudah sampai ditataran makrifat atau arifin..KAJIWAN dengan KA-ROCHANIAN itu memang maksutnya sama yaitu ilmu yang menyangkut bab jiwa atau roh,artinya badan halus,tetapi diwaktu sekarang2 ini,kata jiwa itu banyak yang cuma diartikan budi-pekerti,terkadang diartikan semangat,malah ada yang cuma diartikan nafsu.Itu memang bukan kawruh KA-ALLAHAN,sebab roh atau jiwa itu bukan ALLAH.'KASUKSMAN itu artinya kahilangan,sebab SUKMA artinya hilang atau tidak kelihatan,kasatmata,namun dijaman kuna GUSTI ALLAH itu biasa disebut SANG SUKSMA,maka kawruh KASUKSMAN itu juga dianggap sama artinya dengan KA-ALLAHAN.KASAMPURNAN itu dari kata SAMPURNA maksutnya SAMPURNA PATInya.Pati yang dianggap sampurna itu umumnya yang kembali keasalnya lagi dari mana asal usulnya,innaalillahi wa innaailaihiraji'uun.KA-ALLAHAN bahasa indonesia KE-TUHANAN,itu kawruh yang menerangkan mengenai bab dzat,sifat,Asma,Afngal,Allah,bisa diluaskan lagi,juga bab tata caranya menyembah kepada Allah lahir dan bathin,ya syariat,thariqat,haqiqat,ma'rifat itu tadi.KABATHINAN itu artinya semua kawruh yang bukan berhubungan dengan bab lahir.Jadi seperti halnya,japamantra,azimat dan ilmu kanuragan itu termasuk kawruh kebathinan semua.Dan itu memang bukan termasuk ilmu KA-ALLAHAN.bersambung

Sabtu, 14 Februari 2009

Lanjutan..

TANYA:trimakasi,mas sudah memberikan patokan urut2annya pertanyaan.Tapi aku pengin minta penjelasan dulu,yang belajarnya tidak urut itu kerugiannya apa?.JAWAB:tidak cuma rugi aja,malah bisa menempuh bahaya yang mengerikan,cobalah kamu pikir:meninggal dunia itu kan berarti:innaa lillahi wa innaa ilaihi radji'uun..Tapi lalu mau kembali kemana,kalau bab ka-Allahan dirinya masih ragu2 iman dan iktikadnya?Begitu jua yang belajar makrifat,padahal belum jelas bab ka-Allahan.Apa yang ingin dimakrifati,kalau iman dan iktikadnya masih buram?Itukan lebih baik berusaha menjalankan sembahyang syare'at aja,menurut agamanya masing2 yang dicocoki yang tidak ada bahayanya sama sekali.Begitu pula yang perhatiannya kepada yang gaib2 itu,kalau sampai lupa atau tanpa penerangan yang jelas,sudah tentu jadi bahaya yang besar,karena tidak bisa membedakan" yang asli dengan yang bukan."TANYA:permisi mas,mohon minta keterangan:ada yang belajar tapi melewati bahaya ada juga yang tidak,itu aku kurang jelas menerimanya.Kalau sama2 sampai kepada yang dicapaitentunya kan milih yang tidak ada bahayanya saja,apa tidak begitu?.JAWAB:perkara memilih,aku tidak bisa menegaskan,tergantung kepada yang suka memilih masing2.Sampai atau tidaknya pada tujuan yang akan dicapainya,itu tergantung kekuasan dan adilNYA Allah sendiri.Wallahu a'lam,cuma Allah yang Tahu.Tapi perkara belajar atau menyembah kepada Allah,itu memang ada empat tataran,yaitu:1.Syari'at:maksutnya,tatanan,yang berupa tatana agama bab perintah dan larangan yang harus dilaksanakan maupun dijauhi.Dasarnya harus percaya,tidak ini itu.Itu semua sebagai ujian apa dalam penghambaannya kepada Allah dengan sungguh2.Ke2.Thariqat:maksutnya jalan atau petunjuk,berupa petunjuk yang memberi pengertian akal dan pikiran,sehingga percayanya tadi tidak cuma hanya ikut2an saja,dan jadi tangga untuk mencapai kepada kasunyatan.Ke3.Haqiqat:maksutnya kebenaran atau nyata,yaitu sudah bisa kerasa didalam halusnya rasa bab bedanya yang nyata/haq dengan yang bukan/bathal,dari buahnya dalam belajar dengan dasar petunjuk tadi,badan lain sudah tidak bisa ikut campur lagi.Ke4.Ma'rifat:maksutnya kelihatan,tapi bukan dengan mata melihatnya.Yaitu sudah bisa menyatakan kepada kasunyatan,yang nyatanya tadi sama sekali tanpa sarana apa2.Itu selain badan lain sudah tidak bisa ikut campur lagi,badan sendiripun juga tidak bisa menceritakan kepada orang lain.Wirid keterangan tadi,yang terpenting banget itu ada ditataran Thariqat.Tetapi orang yang menjalani syari'at saja,asal dengan sungguh2,kalau dikaruniai petunjuk juga bukan lewat dari orang lain,itu disebut ilham.Makanya Rosullulloh bersabda:aktsaru ahli'ldjannati albalhu wa illijuunalidzawi alalbaabi."pandai,disini itu bukan pandai didalam bab ilmu dunia akan tetapi di hal bab thariqat itu tadi.Sebab dipakai untuk menetapkan ini ilham atau bukan itu harus ada petunjuk yang jelas.Seumpama ilham palsu yang diikuti, ya tentu aja gagal jadi ahli'ldjannati atau penghuni surga.TANYA:kalau begitu,menurut keterangan dari mas itu,umpama aku bisa menerima,baru termasuk tataran thareqat ya mas?JAWAB:lha dari pengrasamu bagaimana?Semua yang masih kena dibicarakan apa itu berupa tanya jawab,apa berupa wejangan atau wiridan,itu sudah jelas termasuk ditataran thariqat saja,maka nya disebut tarek.Tapi yang berupa wejangan atau wiridan,banyak yang tanpa penerangan,serta bisanya menerimanya harus dengan sarana tarak atau tirakat,sesirik,sehingga membuat banyak yang tertarik.Namun sampainya tataran kakekat masih dikit2,sampainya tataran makrifat malah tambah dikit sekali,maka kamu jangan punya pendapat,mentang2 sudah ngerti,itu sudah sampai di tataran kakekat atau makrifat,itu tidak.Tinggi2nya cuma membuahkan iman dan iktikad,yang menjadi patokan orang belajar kakekat dan makrifat yang cuma dikit2 tadi.Jangan mengampangkan,tapi iya jangan cepat putus asa dan jangan membuntung2kan diri sendiri.Kita menggapai makrifat itu tidak disebut aneh dan menyimpang,sebab Allah berSABDA:kullama ruziquuwa minhaa min tsamaratin rizqan qaaluuwa hadzaa adzdzie ruziqna min qablu wa utuwabihi mutatsabihan,albaqarah25:kalau orang2 itu diberi rejeki buah2an dari surga,mereka berkata:ini kan sama dengan yang sudah diberikan semasa kami didunia dulu.Maksutnya orang2 yang memperoleh kenikmatan disurga akhirat itu,sudah pernah mencicipi kenikmatan makrifat sewaktu hidup didunia dulu.Ada lagi Allah BERSABDA:waman kana fiehadziehi a'ma fahuwa fiel achirati a'ma wa adlallu sabielan.Israa'72:siapa orang yang didunia buta,maka diakhiratpun akan buta tak tau jalan.Jadi orang mencapai makrifat yang sesungguhnya,itu tak lain cuma kepengin mencicipi surga walaupun masih ketutup raga ini.Dan supaya tidak buta didunia dan akhirat.

Lanjutan bab 1

Tanya:intruksi mas?Tadi mas berkata kalau seorang siswa itu ada yang diterima ada juga yang tidak:yaitu yang tidak membuahkan iman dan iktikad.Lha kalau ajaran yang diterima itu sudah jelas gamblang,terbuka,trus cara menerangkannya juga bisa,apa ya ada yang tidak bisa menerimanya?.JAWAB:menerimanya juga bisa menerima,ngertinya juga mengerti,namun ibaratnya begini:A,B dan C.Sama2 menerima penjelasan bab kejelekannya orang merokok,sebab didalam tembakau itu ada zat beracunnya yang bernama nikotin/nicotine,yang merugikan kesehatan badan:si A.Tidak pakai ragu2 lagi kemudian memutuskan tidak merokok,karena mengerti betul bab penerangan itu,juga memang sentosa budinya.Si B.Juga mengerti bab penerangan tadi,dan percaya kalau rokok itu memang merugikan kesehatan badan,namun tidak bisa berhenti merokok,dikarenakan kurang sentosa budinya,kalau disuruh berhenti merokok dirasa sangat berat.Si C.Juga mengerti masalah penjelasan itu,tapi setengah percaya setengah tidak.Dalam hatinya:perkara racun itu terkadang cuma kira2 aja,orang ga kelihatan.Yang jelas saja,lelaki tidak merokok itu ga jantan.Maka entah benar ada racunnya entah ga,yang penting aku trus merokok supaya kelihatan jantan.Itu pikiran.Selagi penjelasan bab rokok aja,tidak membuahkan hasil yang sama,apa lagi penerangan masalah Bab KASUKSMAN yang bermacam2 banyak berjuta2 pentingnya akan faedah dan manfaatnya,sebab jadi jalannya orang bisa masuk sorga atau kecebur didalam neraka.Seandainya iman dan iktikad itu bisa dibuat oleh mahkluk,jelas dijaman para Rasul dulu tidak ada orang kafir.Iya apa ga?Sekarang kebutuhanmu itu apa,bicara sajalah yang jelas.TANYA:kebutuhanku tidak ada lain,kecuali minta diwejang ilmu kasunyatan,yang bisa berguna untuk didunia maupun akhirat,itupun kalau saya bisa menerimanya.Sebab saya merasakan belum punya kepercayaan dan pegangan yang pasti.Walaupun aku telah berguru kemana2 dan membaca banyak kitab.JAWAB:iya sudah,kalau sudah jelas tekadmu begitu.Tetapi ketahuilah,saudaramu ini aku tidak pernah mejang seperti yang kamu inginkan.Itu kebiasaan jaman kuna,yang harus duduk diatas kain kafan,atau yang harus tidak boleh didalam rumah,itu tidak saya lakukan,sebaiknya memakai cara soal tanya-jawab saja,kamu bertanya apa aja sesuai dengan kebutuhanmu,nanti aku jawab dengan sebisa-bisaku,kalau jawabanku belum membuatmu puas,ya bantahlah,agar kamu puas.Coba kamu sekarang butuh bertanya apa?.TANYA:kalau begitu kemauannya mas ya jelas sulit buat saya.Sebab membuat pertanyaan itu tidak gampang.Nanti saya pikir dulu.Apa yang harus saya dahulukan,karena dari banyaknya bab2 yang ingin saya mintakan penjelasannya.JAWAB:syukur kalau kamu sudah menyediakan banyak pertanyaan.Bertanya itu sebenarnya tidak sulit.Cuma saja dari pertanyaan tadi bisa dilihat seberapa banyak kawruh yang dimilikinya.Memang yang lebih gampang itu ya cuma mendengarkan saja wejangan seperti yang kamu inginkan tadi.Tetapi dengan cara seperti itu yang kamu biasakan,pikiranmu tidak bisa meningkat dan tidak bisa membuahkan kepercayaan dan pegangan yang pasti.Makanya sebaiknya memakai cara tanya-jawab itu tadi aja.Dan seyogyanya soal tanya-jawab itu dicatat semua,siapa tau ada faedahnya buat saudara yang lain.Dicatat apa adanya aja,ga usah takut2,karna negara kita berdasarkan demokrasi,tidak ada halangan membuka dan menyiarkan suatu pendapat bab apa aja.Supaya enak membicarakannya,ketahuilah,yang dinamai ilmu kasunyatan,kajiwan,kasuksman,ka-rochaniyan,kasampurnan,ka-Allahan,kabatinan,ada lagi yang menyebutnya ilmu sangkan-paran/asal darimana dan mau kembali kemana..Atau ilmu tua,itu bakunya cuma ada empat macam bab.Yang pemahamannya harus diurut sbagai brikut:a.Penerangan bab Allah.b.Penerangan bab meninggal dunia.c.Penerangan bab jalannya makrifat kepada Allah.d.Penerangan bab yang gaib2.Namun banyak saudara yang karena khawatir cepat meninggal dunia,maka yang diperlukan cuma mencari wejangan tentang patrap orang meninggal dunia itu.Penerangan yang lainnya tidak diperlukan lagi,ada juga yang sedikit2 sudah pernah mendengar kata makrifat,tau2 lalu belajar patrap yang dianggap jadi jalannya makrifat kepada Allah.Juga tidak memperhatikan penerangan yang lain.Ada lagi yang perhatiannya itu cuma kepada yang gaib2,tanpa diikuti penerangan yang jelas.Bab lain2nya yang lebih penting ditinggalkan.Sekarang bertanyalah sesuai keinginanmu,tapi sebaiknya menurut urut2annya tadi.Siapa tau jawabanku bisa membuat terang dan puas dalam hatimu.

Lanjutan bab 1

Tanya:intruksi mas?Tadi mas berkata kalau seorang siswa itu ada yang diterima ada juga yang tidak:yaitu yang tidak membuahkan iman dan iktikad.Lha kalau ajaran yang diterima itu sudah jelas gamblang,terbuka,trus cara menerangkannya juga bisa,apa ya ada yang tidak bisa menerimanya?.JAWAB:menerimanya juga bisa menerima,ngertinya juga mengerti,namun ibaratnya begini:A,B dan C.Sama2 menerima penjelasan bab kejelekannya orang merokok,sebab didalam tembakau itu ada zat beracunnya yang bernama nikotin/nicotine,yang merugikan kesehatan badan:si A.Tidak pakai ragu2 lagi kemudian memutuskan tidak merokok,karena mengerti betul bab penerangan itu,juga memang sentosa budinya.Si B.Juga mengerti bab penerangan tadi,dan percaya kalau rokok itu memang merugikan kesehatan badan,namun tidak bisa berhenti merokok,dikarenakan kurang sentosa budinya,kalau disuruh berhenti merokok dirasa sangat berat.Si C.Juga mengerti masalah penjelasan itu,tapi setengah percaya setengah tidak.Dalam hatinya:perkara racun itu terkadang cuma kira2 aja,orang ga kelihatan.Yang jelas saja,lelaki tidak merokok itu ga jantan.Maka entah benar ada racunnya entah ga,yang penting aku trus merokok supaya kelihatan jantan.Itu pikiran.Selagi penjelasan bab rokok aja,tidak membuahkan hasil yang sama,apa lagi penerangan masalah Bab KASUKSMAN yang bermacam2 banyak berjuta2 pentingnya akan faedah dan manfaatnya,sebab jadi jalannya orang bisa masuk sorga atau kecebur didalam neraka.Seandainya iman dan iktikad itu bisa dibuat oleh mahkluk,jelas dijaman para Rasul dulu tidak ada orang kafir.Iya apa ga?Sekarang kebutuhanmu itu apa,bicara sajalah yang jelas.TANYA:kebutuhanku tidak ada lain,kecuali minta diwejang ilmu kasunyatan,yang bisa berguna untuk didunia maupun akhirat,itupun kalau saya bisa menerimanya.Sebab saya merasakan belum punya kepercayaan dan pegangan yang pasti.Walaupun aku telah berguru kemana2 dan membaca banyak kitab.JAWAB:iya sudah,kalau sudah jelas tekadmu begitu.Tetapi ketahuilah,saudaramu ini aku tidak pernah mejang seperti yang kamu inginkan.Itu kebiasaan jaman kuna,yang harus duduk diatas kain kafan,atau yang harus tidak boleh didalam rumah,itu tidak saya lakukan,sebaiknya memakai cara soal tanya-jawab saja,kamu bertanya apa aja sesuai dengan kebutuhanmu,nanti aku jawab dengan sebisa-bisaku,kalau jawabanku belum membuatmu puas,ya bantahlah,agar kamu puas.Coba kamu sekarang butuh bertanya apa?.TANYA:kalau begitu kemauannya mas ya jelas sulit buat saya.Sebab membuat pertanyaan itu tidak gampang.Nanti saya pikir dulu.Apa yang harus saya dahulukan,karena dari banyaknya bab2 yang ingin saya mintakan penjelasannya.JAWAB:syukur kalau kamu sudah menyediakan banyak pertanyaan.Bertanya itu sebenarnya tidak sulit.Cuma saja dari pertanyaan tadi bisa dilihat seberapa banyak kawruh yang dimilikinya.Memang yang lebih gampang itu ya cuma mendengarkan saja wejangan seperti yang kamu inginkan tadi.Tetapi dengan cara seperti itu yang kamu biasakan,pikiranmu tidak bisa meningkat dan tidak bisa membuahkan kepercayaan dan pegangan yang pasti.Makanya sebaiknya memakai cara tanya-jawab itu tadi aja.Dan seyogyanya soal tanya-jawab itu dicatat semua,siapa tau ada faedahnya buat saudara yang lain.Dicatat apa adanya aja,ga usah takut2,karna negara kita berdasarkan demokrasi,tidak ada halangan membuka dan menyiarkan suatu pendapat bab apa aja.Supaya enak membicarakannya,ketahuilah,yang dinamai ilmu kasunyatan,kajiwan,kasuksman,ka-rochaniyan,kasampurnan,ka-Allahan,kabatinan,ada lagi yang menyebutnya ilmu sangkan-paran/asal darimana dan mau kembali kemana..Atau ilmu tua,itu bakunya cuma ada empat macam bab.Yang pemahamannya harus diurut sbagai brikut:a.Penerangan bab Allah.b.Penerangan bab meninggal dunia.c.Penerangan bab jalannya makrifat kepada Allah.d.Penerangan bab yang gaib2.Namun banyak saudara yang karena khawatir cepat meninggal dunia,maka yang diperlukan cuma mencari wejangan tentang patrap orang meninggal dunia itu.Penerangan yang lainnya tidak diperlukan lagi,ada juga yang sedikit2 sudah pernah mendengar kata makrifat,tau2 lalu belajar patrap yang dianggap jadi jalannya makrifat kepada Allah.Juga tidak memperhatikan penerangan yang lain.Ada lagi yang perhatiannya itu cuma kepada yang gaib2,tanpa diikuti penerangan yang jelas.Bab lain2nya yang lebih penting ditinggalkan.Sekarang bertanyalah sesuai keinginanmu,tapi sebaiknya menurut urut2annya tadi.Siapa tau jawabanku bisa membuat terang dan puas dalam hatimu.

Lanjutan bab 1

Tanya:intruksi mas?Tadi mas berkata kalau seorang siswa itu ada yang diterima ada juga yang tidak:yaitu yang tidak membuahkan iman dan iktikad.Lha kalau ajaran yang diterima itu sudah jelas gamblang,terbuka,trus cara menerangkannya juga bisa,apa ya ada yang tidak bisa menerimanya?.JAWAB:menerimanya juga bisa menerima,ngertinya juga mengerti,namun ibaratnya begini:A,B dan C.Sama2 menerima penjelasan bab kejelekannya orang merokok,sebab didalam tembakau itu ada zat beracunnya yang bernama nikotin/nicotine,yang merugikan kesehatan badan:si A.Tidak pakai ragu2 lagi kemudian memutuskan tidak merokok,karena mengerti betul bab penerangan itu,juga memang sentosa budinya.Si B.Juga mengerti bab penerangan tadi,dan percaya kalau rokok itu memang merugikan kesehatan badan,namun tidak bisa berhenti merokok,dikarenakan kurang sentosa budinya,kalau disuruh berhenti merokok dirasa sangat berat.Si C.Juga mengerti masalah penjelasan itu,tapi setengah percaya setengah tidak.Dalam hatinya:perkara racun itu terkadang cuma kira2 aja,orang ga kelihatan.Yang jelas saja,lelaki tidak merokok itu ga jantan.Maka entah benar ada racunnya entah ga,yang penting aku trus merokok supaya kelihatan jantan.Itu pikiran.Selagi penjelasan bab rokok aja,tidak membuahkan hasil yang sama,apa lagi penerangan masalah Bab KASUKSMAN yang bermacam2 banyak berjuta2 pentingnya akan faedah dan manfaatnya,sebab jadi jalannya orang bisa masuk sorga atau kecebur didalam neraka.Seandainya iman dan iktikad itu bisa dibuat oleh mahkluk,jelas dijaman para Rasul dulu tidak ada orang kafir.Iya apa ga?Sekarang kebutuhanmu itu apa,bicara sajalah yang jelas.TANYA:kebutuhanku tidak ada lain,kecuali minta diwejang ilmu kasunyatan,yang bisa berguna untuk didunia maupun akhirat,itupun kalau saya bisa menerimanya.Sebab saya merasakan belum punya kepercayaan dan pegangan yang pasti.Walaupun aku telah berguru kemana2 dan membaca banyak kitab.JAWAB:iya sudah,kalau sudah jelas tekadmu begitu.Tetapi ketahuilah,saudaramu ini aku tidak pernah mejang seperti yang kamu inginkan.Itu kebiasaan jaman kuna,yang harus duduk diatas kain kafan,atau yang harus tidak boleh didalam rumah,itu tidak saya lakukan,sebaiknya memakai cara soal tanya-jawab saja,kamu bertanya apa aja sesuai dengan kebutuhanmu,nanti aku jawab dengan sebisa-bisaku,kalau jawabanku belum membuatmu puas,ya bantahlah,agar kamu puas.Coba kamu sekarang butuh bertanya apa?.TANYA:kalau begitu kemauannya mas ya jelas sulit buat saya.Sebab membuat pertanyaan itu tidak gampang.Nanti saya pikir dulu.Apa yang harus saya dahulukan,karena dari banyaknya bab2 yang ingin saya mintakan penjelasannya.JAWAB:syukur kalau kamu sudah menyediakan banyak pertanyaan.Bertanya itu sebenarnya tidak sulit.Cuma saja dari pertanyaan tadi bisa dilihat seberapa banyak kawruh yang dimilikinya.Memang yang lebih gampang itu ya cuma mendengarkan saja wejangan seperti yang kamu inginkan tadi.Tetapi dengan cara seperti itu yang kamu biasakan,pikiranmu tidak bisa meningkat dan tidak bisa membuahkan kepercayaan dan pegangan yang pasti.Makanya sebaiknya memakai cara tanya-jawab itu tadi aja.Dan seyogyanya soal tanya-jawab itu dicatat semua,siapa tau ada faedahnya buat saudara yang lain.Dicatat apa adanya aja,ga usah takut2,karna negara kita berdasarkan demokrasi,tidak ada halangan membuka dan menyiarkan suatu pendapat bab apa aja.Supaya enak membicarakannya,ketahuilah,yang dinamai ilmu kasunyatan,kajiwan,kasuksman,ka-rochaniyan,kasampurnan,ka-Allahan,kabatinan,ada lagi yang menyebutnya ilmu sangkan-paran/asal darimana dan mau kembali kemana..Atau ilmu tua,itu bakunya cuma ada empat macam bab.Yang pemahamannya harus diurut sbagai brikut:a.Penerangan bab Allah.b.Penerangan bab meninggal dunia.c.Penerangan bab jalannya makrifat kepada Allah.d.Penerangan bab yang gaib2.Namun banyak saudara yang karena khawatir cepat meninggal dunia,maka yang diperlukan cuma mencari wejangan tentang patrap orang meninggal dunia itu.Penerangan yang lainnya tidak diperlukan lagi,ada juga yang sedikit2 sudah pernah mendengar kata makrifat,tau2 lalu belajar patrap yang dianggap jadi jalannya makrifat kepada Allah.Juga tidak memperhatikan penerangan yang lain.Ada lagi yang perhatiannya itu cuma kepada yang gaib2,tanpa diikuti penerangan yang jelas.Bab lain2nya yang lebih penting ditinggalkan.Sekarang bertanyalah sesuai keinginanmu,tapi sebaiknya menurut urut2annya tadi.Siapa tau jawabanku bisa membuat terang dan puas dalam hatimu.

Lanjutan bab 1

Tanya:intruksi mas?Tadi mas berkata kalau seorang siswa itu ada yang diterima ada juga yang tidak:yaitu yang tidak membuahkan iman dan iktikad.Lha kalau ajaran yang diterima itu sudah jelas gamblang,terbuka,trus cara menerangkannya juga bisa,apa ya ada yang tidak bisa menerimanya?.JAWAB:menerimanya juga bisa menerima,ngertinya juga mengerti,namun ibaratnya begini:A,B dan C.Sama2 menerima penjelasan bab kejelekannya orang merokok,sebab didalam tembakau itu ada zat beracunnya yang bernama nikotin/nicotine,yang merugikan kesehatan badan:si A.Tidak pakai ragu2 lagi kemudian memutuskan tidak merokok,karena mengerti betul bab penerangan itu,juga memang sentosa budinya.Si B.Juga mengerti bab penerangan tadi,dan percaya kalau rokok itu memang merugikan kesehatan badan,namun tidak bisa berhenti merokok,dikarenakan kurang sentosa budinya,kalau disuruh berhenti merokok dirasa sangat berat.Si C.Juga mengerti masalah penjelasan itu,tapi setengah percaya setengah tidak.Dalam hatinya:perkara racun itu terkadang cuma kira2 aja,orang ga kelihatan.Yang jelas saja,lelaki tidak merokok itu ga jantan.Maka entah benar ada racunnya entah ga,yang penting aku trus merokok supaya kelihatan jantan.Itu pikiran.Selagi penjelasan bab rokok aja,tidak membuahkan hasil yang sama,apa lagi penerangan masalah Bab KASUKSMAN yang bermacam2 banyak berjuta2 pentingnya akan faedah dan manfaatnya,sebab jadi jalannya orang bisa masuk sorga atau kecebur didalam neraka.Seandainya iman dan iktikad itu bisa dibuat oleh mahkluk,jelas dijaman para Rasul dulu tidak ada orang kafir.Iya apa ga?Sekarang kebutuhanmu itu apa,bicara sajalah yang jelas.TANYA:kebutuhanku tidak ada lain,kecuali minta diwejang ilmu kasunyatan,yang bisa berguna untuk didunia maupun akhirat,itupun kalau saya bisa menerimanya.Sebab saya merasakan belum punya kepercayaan dan pegangan yang pasti.Walaupun aku telah berguru kemana2 dan membaca banyak kitab.JAWAB:iya sudah,kalau sudah jelas tekadmu begitu.Tetapi ketahuilah,saudaramu ini aku tidak pernah mejang seperti yang kamu inginkan.Itu kebiasaan jaman kuna,yang harus duduk diatas kain kafan,atau yang harus tidak boleh didalam rumah,itu tidak saya lakukan,sebaiknya memakai cara soal tanya-jawab saja,kamu bertanya apa aja sesuai dengan kebutuhanmu,nanti aku jawab dengan sebisa-bisaku,kalau jawabanku belum membuatmu puas,ya bantahlah,agar kamu puas.Coba kamu sekarang butuh bertanya apa?.TANYA:kalau begitu kemauannya mas ya jelas sulit buat saya.Sebab membuat pertanyaan itu tidak gampang.Nanti saya pikir dulu.Apa yang harus saya dahulukan,karena dari banyaknya bab2 yang ingin saya mintakan penjelasannya.JAWAB:syukur kalau kamu sudah menyediakan banyak pertanyaan.Bertanya itu sebenarnya tidak sulit.Cuma saja dari pertanyaan tadi bisa dilihat seberapa banyak kawruh yang dimilikinya.Memang yang lebih gampang itu ya cuma mendengarkan saja wejangan seperti yang kamu inginkan tadi.Tetapi dengan cara seperti itu yang kamu biasakan,pikiranmu tidak bisa meningkat dan tidak bisa membuahkan kepercayaan dan pegangan yang pasti.Makanya sebaiknya memakai cara tanya-jawab itu tadi aja.Dan seyogyanya soal tanya-jawab itu dicatat semua,siapa tau ada faedahnya buat saudara yang lain.Dicatat apa adanya aja,ga usah takut2,karna negara kita berdasarkan demokrasi,tidak ada halangan membuka dan menyiarkan suatu pendapat bab apa aja.Supaya enak membicarakannya,ketahuilah,yang dinamai ilmu kasunyatan,kajiwan,kasuksman,ka-rochaniyan,kasampurnan,ka-Allahan,kabatinan,ada lagi yang menyebutnya ilmu sangkan-paran/asal darimana dan mau kembali kemana..Atau ilmu tua,itu bakunya cuma ada empat macam bab.Yang pemahamannya harus diurut sbagai brikut:a.Penerangan bab Allah.b.Penerangan bab meninggal dunia.c.Penerangan bab jalannya makrifat kepada Allah.d.Penerangan bab yang gaib2.Namun banyak saudara yang karena khawatir cepat meninggal dunia,maka yang diperlukan cuma mencari wejangan tentang patrap orang meninggal dunia itu.Penerangan yang lainnya tidak diperlukan lagi,ada juga yang sedikit2 sudah pernah mendengar kata makrifat,tau2 lalu belajar patrap yang dianggap jadi jalannya makrifat kepada Allah.Juga tidak memperhatikan penerangan yang lain.Ada lagi yang perhatiannya itu cuma kepada yang gaib2,tanpa diikuti penerangan yang jelas.Bab lain2nya yang lebih penting ditinggalkan.Sekarang bertanyalah sesuai keinginanmu,tapi sebaiknya menurut urut2annya tadi.Siapa tau jawabanku bisa membuat terang dan puas dalam hatimu.